Kamis, 19 April 2012

Ku Sebut Bulan


Cobalah, letakkan punggungmu di atas mulutku lalu
di keningku kau lupa pasang jerat yang mengerat
Pada bulan dan kupu-kupu
Semoga kelak kita bisa melihat segala yang tersembunyi,
segala yang menanti Aku dan kau
menatap sungai tanpa mata Kau dan aku
melihat bulan kesepian,
Tapi cahaya malam seumpama kilat matamu
Yang memantulkan cahayaku
kemudian kau bawa aku ke suatu tempat yang benderang,
 betul-betul terang
padahal kau tahu, Aku sendiri cahaya. Maka ingat, maka ingatlah dengan hati-hati
Bawalah aku ke sebuah taman yang sejuk,
Kau tahu?  Baiklah,
Agar kita bisa mengukir senja yang puitik yang seringkali menemani
para penyair kesepian.
dan barisan kirikil, yang akan kita pijak,
mereka seumpama bintang-bintang yang kau rengkuh
tanpa getar, gerak, dan rasa mengganjal,
Aku ingin melangkah, menerjemah segala bentuk lakumu,
Dalam sketsa cahaya yang ku lipat
Di balik sakuku.
Kau juga tahu ada jurang curam di dipan kita, dan kusebut itu
Bulan yang menganga....