Kapal Tenggelam
“Ambillah kapal tenggelam itu, bawalah pulang
Kita masih punya waktu” kata seorang lelaki
memecah kebisuan, yang datang berlari
mengejar kesempatan
permainan masih berputar, bermesra-mesra ruang
melingkup di balik jeruji, berputar-putar
tak mau berhenti tetap
menggelinjang lepas hampar altar
di situ bangkit suara harap
Kelima jari, memetik sunyi
Yang mengendap memekat mimpi
Terantuk besi-besi ditumpukan rapuh
Dan berlarian mencari musuh-musuh
Dan jingkat berlanjut-lanjut
Menerobos curiga di serikat tanya
Menghitamkan langit yang sempat menjadi tanda
Hilangnya seorang pemuda dengan sepedanya
Dan ia bilang, ini pungkasan
Tapi tak sekadar menjemput sang induk semang
Ia membonceng cahaya
Rupanya
Memetik sesal,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar