The Fucka Fuck
The age of believe. The generation of dying. the cuts of
death in demonstration of body. The murder of Visual. Immense. Glory. Love. Masturbation.
Liberal thoughts. Demonstrations of language. Drags. Believe of nature. The androgyny.
The misogyny. Calculation of dying. calculation of shadows. The believe of
menstruation. The cuts of manufacturing body. The demarcation of moms and dads.
Dada. California. Dawn. Apocalypse. Doom.
Simplification of urine and shits. Application in the running
man. The cultivation of freedom. Being and non being. The van of morality in
fantasy. Marriage in the cuts of parents and children. Marriage without being
married. Its cult of womanhood. The cuts of cage. The rough of wound. Grind. Gleam.
The dog sits and cries. Aloud in the steep of sparkling time. The dying time.
Fuck the regulation. Fuck the hell and the belly of heavens.
Glisten. The bucks of shimmering lit. Lit of knowledge behind the back of
moonbeam. Revolution behind the insecure soul. Reversing culture in security,
by the cash I fling.
Manufacture of moves. Fuck the charming man I loved when he cheated on me. Fuck the colors of expressionism which hang me on the lands
of plato. Fuck off the literary critics that trashes some shits in my bedroom.
When the sun has blown the river smell. I can see. Where I should
go without books and dogma. I can go through the rime of rain, with my new
boots. Without where i should go. Without history. This is the end of believe. The end of solitude and a profound anxiety.
Persetan Dari
Yang Persetan
Suatu masa dalam
penjinakan. Generasi kematian. Pemotongan kematian dalam demonstrasi tubuh. Pembunuhan
visual. Kengerian. Kejayaan. Cinta. Masturbasi. Pikiran-pikiran liberal. Demonstrasi
bahasa. Menyeret. Percaya pada alam. Androgini. Misogini. Perhitungan pada yang
sekarat. Perhitungan pada bayangan. Percaya pada menstruasi. Pemotongan tubuh manufaktur.
Garis demarkasi antara ibu dan ayah dan aku. Dada. California. Waktu pagi. Bencana.
Kiamat.
Penyederhanaan antara urin dan kengerian. Aplikasinya di dalam tubuh yang berlari. Budidaya kebebasan. Menjadi kemakhlukan dan ketakmakhlukan. Kipas angin yang bergerak di dalam moralitas dan di dalam fantasi. Pernikahan dalam pemisahan orang tua dan anak. Pernikahan tanpa pernikahan. Sebuah kultus kewanitaan. Pembongkaran kerangkeng. Sekasar luka. Tajam. Bersinar. Seekor anjing duduk dan menangis. Keras dalam waktu curam berkilau. Waktu sekarat.
Persetan dengan peraturan. Persetan neraka dan perut langit. Berkilau. Para dolar dari yang berkilau menyala. Menerangi pengetahuan di balik punggung cahaya bulan. Revolusi di balik jiwa yang tidak aman. Mengubahnya menjadi kultur yang aman, dengan uang yang kulemparkan.
Industri bergerak. Persetan dengan pria menawan yang aku cintai ketika ia menyelingkuhiku. Persetan dengan warna-warna ekspresionisme yang menggantungku di tanah plato. Persetan para kritikus sastra yang memberaki kamar tidurku.
Ketika matahari telah ditiup dari bau sungai. Aku bisa melihat. Kemana aku harus pergi tanpa buku dan dogma. Aku bisa pergi melalui rinai hujan, dengan sepatu bootsku yang baru. Tanpa tahu kemana. Tanpa sejarah. Ini adalah akhir dari masa-masa penjinakanku. Akhir dari kesendirian dan kecemasan yang mendalam.
Penyederhanaan antara urin dan kengerian. Aplikasinya di dalam tubuh yang berlari. Budidaya kebebasan. Menjadi kemakhlukan dan ketakmakhlukan. Kipas angin yang bergerak di dalam moralitas dan di dalam fantasi. Pernikahan dalam pemisahan orang tua dan anak. Pernikahan tanpa pernikahan. Sebuah kultus kewanitaan. Pembongkaran kerangkeng. Sekasar luka. Tajam. Bersinar. Seekor anjing duduk dan menangis. Keras dalam waktu curam berkilau. Waktu sekarat.
Persetan dengan peraturan. Persetan neraka dan perut langit. Berkilau. Para dolar dari yang berkilau menyala. Menerangi pengetahuan di balik punggung cahaya bulan. Revolusi di balik jiwa yang tidak aman. Mengubahnya menjadi kultur yang aman, dengan uang yang kulemparkan.
Industri bergerak. Persetan dengan pria menawan yang aku cintai ketika ia menyelingkuhiku. Persetan dengan warna-warna ekspresionisme yang menggantungku di tanah plato. Persetan para kritikus sastra yang memberaki kamar tidurku.
Ketika matahari telah ditiup dari bau sungai. Aku bisa melihat. Kemana aku harus pergi tanpa buku dan dogma. Aku bisa pergi melalui rinai hujan, dengan sepatu bootsku yang baru. Tanpa tahu kemana. Tanpa sejarah. Ini adalah akhir dari masa-masa penjinakanku. Akhir dari kesendirian dan kecemasan yang mendalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar